Gunungkidulkab.go.id – Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting, yang merupakan singkatan dari Ayo Tunda Usia Menikah Semangat Gotong Royong Cegah Stunting, masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 Kementerian PAN-RB RI. Inovasi ini adalah sebagai upaya mengatasi permasalahan yang ada, yaitu sejak tahun 2013 kondisi angka pernikahan usia anak di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul cukup tinggi sehingga UPT Puskesmas Gedangsari II beserta lintas sektor sudah membuat inovasi Ayunda Si Menik (Ayo Tunda Usia Menikah), dan pada tahun 2017 diketahui angka stunting sangat tinggi sehingga perlu upaya untuk mendorong kegiatan yang lebih intensif dilakukan upaya inovasi lanjutan yaitu Sego Ceting (Semagat Gotong Royong Cegah Stunting).
Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos, pada Jumat (05/07) pagi secara langsung memaparkan materi inovasi tersebut di Ruang Sriwijaya 1 Lt II, Kantor Kementerian PAN-RB RI, Jakarta Pusat. Dalam paparan di hadapan panelis juri Top 99 Sinovik, Nurjaman Mochtar – Journalist, R. Siti Zuhro - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik-LIPI, Neneng Goenadi - Managing Director Grab Indonesia, Wawan Sobari - Pengamat Politik Univ. Brawijaya dan Indah Suksmaningsih – YLKI, Bupati Gunungkidul menyampaikan bahwa Inovasi “Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting” merupakan inovasi yang esensinya sebagai upaya yang dilakukan bersama untuk menekan angka pernikahan usia anak, dengan tujuan menekan resiko AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Kasus BBLR menjadi salah satu penyebab tingginya stunting selain kondisi Ibu hamil anemia, status gizi buruk, sanitasi lingkungan tidak sehat, PHBS yang masih rendah sehingga dengan semangat jiwa gotong royong seluruh komponen berupaya menurunkan angka stunting.
Program Ayo Tunda Usia Menikah (Ayunda Si Menik) bertujuan untuk menyiapkan kelahiran yang sehat baik ibu dan bayinya, seorang calon ibu harus melakukan persiapan kesehatan fisik maupun mental sedini mungkin. Mulai usia remaja kondisi kesehatannya harus terbebas dari anemia, terpapar pengetahuan tentang reproduksi sehat, mendapatkan bimbingan dan pembinaan mental spiritual tentang membangun keluarga sehat dan bahagia. Harapannya pada saat terjadi persalinan usia ibu sudah cukup,kondisi sehat dan melahirkan bayi yang sehat, bisa merawat dan mendidik anak dengan pengetahuan yang cukup sehingga tumbuh menjadi generasi bangsa yang berkualitas.
Selanjutnya ada gerakan Semangat Gotong Royong Cegah Stunting (Sego Ceting) adalah upaya mengawal pertumbuhan bayi sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan). Kegiatan ini bertujuan untuk pendampingan pola asuh, pola hidup dan pola pikir calon ibu, ibu balita dan keluarga serta masyarkat setempat sehingga tercipta kondisi lingkungan yang sehat dan kondusif.
Indonesia saat ini tengah bermasalah dengan stunting. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 menunjukkan prevalensi stunting mencapai 37,2%. Prevalensi balita stunting di UPT Puskesmas Gedangsari II pada tahun 2016 adalah 31,41%; tahun 2017 37,16% ; dan pada tahun 2018 sejumlah 21,31%.
“Guna mendukung inovasi dimaksud, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menerbitkan 2 (dua) kebijakan yaitu Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Keputusan Bupati Nomor 170 Tahun 2016 tentang RAD Pencegahan Perkawinan Usia Anak ” papar Badingah.
Inovasi Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting ini mempunyai keunikan dan kebaruan diantaranya:
Adanya peningkatan komitmen lintas sektor
Puskesmas bersama lintas sektor menandatangani MoU bersama untuk mengatasi permasalahan yang ada (tingginya ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis), bumil Risti (Resiko Tinggi), persalinan remaja, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), angka kematian bayi, dan rendahnya cakupan imunisasi caten).
Adanya peningkatan pemahaman reproduksi sehat pada remaja
Adanya FGD tentang pergaulan sehat, pembelajaran KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) dalam bentuk outbond sehingga menarik dan materi lebih bisa tersampaikan.
Ajang Gedangsari Award
Memberikan penghargaan bagi Desa yang mampu menekan angka pernikahan dini nol (0) selama minimal dua (2) tahun berturut-turut. Momen ini sebagai media monitoring evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan dan juga untuk memotivasi Desa dalam mengupayakan keberhasilannya.
Kampanye melalui lagu Ayunda Si Menik
Lagu ini berisi ajakan pendewasaan usia nikah sebagai upaya pencegahan nikah usia dini.
Membuat gerakan “Sego Ceting” (Semangat Gotong Royong Cegah Stunting)
Sebagai upaya berkelanjutan dan percepatan pencegahan stunting dilakukan beberapa agenda kegiatan, yaitu: penanaman pohon kelor sebagai sumber gizi keluarga, pelatihan PMBA (Pembuatan makanan Bayi dan Anak), pembentukan Satgas 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), Infaq telur, dan pembentukan posyandu remaja.
“ Inovasi Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting telah direplikasi di 9 (sembilan) Kecamatan, yaitu Patuk, Nglipar, Saptosari, Semin, Karangmojo, Wonosari, Panggang, Purwosari, dan Playen. Kegiatan ini sangat memungkinkan direplikasi di daerah lain baik nasional maupun internasional karena latar belakang masalahnya merupakan isu global, biaya murah dan mudah, selaras dengan tujuan SDGs.” jelas Badingah
Keberhasilan upaya yang dilakukan Puskemas Gedangsari II, dan wilayah lain di Kabupaten Gunungkidul menjadi menarik daerah lain sehingga menjadi tujuan kaji banding dari beberapa tempat, diantaranya: Diklat PIM III Kemenkes, Diklat PIM III BPK Pusat, Pemerintah Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Diklat PIM IV Jawa Timur.
Pelaksanaan ujian praktek kelas VI SDN Krambilsawit di mulai tanggal
Krambilsawit - Berikut daftar siswa kelas VI Tahun Ajaran 2024/2025 yang akan mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Jenjang ( ASAJ ) dan
Krambilsawit - Gugus Depan 15.040 Pangkalan SDN Krambilsawit Kapanewon Saptosari menjadi salah satu peserta pada kegiatan Perkemahan Satu Hari ( Persari 2025 yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul bertempat di Kawasan Telaga Jonge, Jelok, Pacarejo, Semanu pada hari se-Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah peserta 36 Bindamping ( Pembina Pendamping ) dan 216 pramuka siaga terdiri dari 18 barung putra dan putri.Untuk Gugus Depan 15.040 Pangkalan SDN Krambilsawit Kapanewon Saptosari sendiri mengirimkan satu barung yakni Barung Hijau dengan Bindamping )Rahmah Nur Khidayah (anggota)Farida Rindiyani   diadakan pada kegiatan Persari adalahGiat Prestasi “Karnaval”Giat Prestasi “Yel-yel”Giat Prestasi “Kesenian”Giat Prestasi “Hasta Karya”Giat Prestasi Gugus Depan 15.040 Pangkalan SDN Krambilsawit Kapanewon Saptosari mengikuti dengan penuh semangat dan penuh percaya diri. Dan hasilnya Barung lebih maksimal dan memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Selamat untuk ananda-ananda yang hebat. Galeri : https://sdkrambilsawitsaptosari.pendidikan
Krambilsawit - SDN Krambilsawit Saptosari akan melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) untuk kelas 6 pada tahun pelajaran 2025. Pelaksanaan ASAJ tanggal 5 hingga 9 Mei 2025. Di beberapa tahun sebelumnya, ASAJ dikenal dengan nama Ujian Sekolah yang dilaksanakan sebagai penilaian kelas 6 di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.ASAJ dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi yang dipelajari selama jenjang SD. ASAJ juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum dan metode pengajaran yang diterapkan di Krambilsawit. Selain itu, ASAJ juga bertujuan untuk memberikan informasi bagi siswa, guru, dan orang tua tentang prestasi belajar siswa serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari selama ini. Berikut jadwal ASAJ tahun ajaran 2024/2025
Krambilsawit – Berdasarkan edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul nomor B/000.10.1.1/262/2025 tertangal 28 April 2025 tentang Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025, Pada hari Jum’at tanggal 2 Mei 2025 di halaman SD Negeri Krambilsawit berdasarkan edaran tersebut seluruh peserta upacara menggunakan pakaiat adat Nusantara. Bertugas dalam upacara tersebut :Pembina upacara   S.Pd.SD ( Kepala Sekolah )Pemimpin upacara : Haura Fitri Nur Jannah ( Kelas 4 )Pengibar bendera : 1. Aathifah Putri Azhaahra (Kelas 5 Fathinna (Kelas 5)   Acara : Naila Tri Ramaniya (Kelas 5)Pembawa Pancasila : Hanifah Atalie Nafeeza (Kelas 5)Pembaca UUD 1945   Hanifah (Kelas 5)Pembaca Doa   pasukan : 1. Alika Putri Nurtya (Kelas 5)  
Krambilsawit - Kegiatan rutin menjelang ujian akhir sekolah di SD Negeri Krambilsawit Saptosari Krambilsawit dari tahun ke tahun tetap motivasi dan doa bersama yang diikuti seluruh PTK, siswa kelas VI dan orang tua/wali siswa kelas VI. Dalam kegiatan April 2025 ini menghadirkan motivator sekaligus kyai yakni Kyai Achmad Sururudin Pengasuh Pondok Pesantren Tarbisatushshibiyan Temanggung, Jetis, Kec. Saptosari, Kabupaten Berikut beberapa hal yang disampaikan Kyai Achmad Sururudin “Waktu tdk akan kembali. Maka gunakan waktu sebaik-baiknya. Nilai yg belum dengan maksimal. Bapak ibu guru adalah orangtua kita juga. Jangan sampe setelah keluar dari SD nanti menyebut bapak ibu guru orangtua kita. Jangan lupa, mendoakan anak kita, mengirimkan doa dengan menyebut anak kita, lalu doa Al Fatihah Sebagai orang tua ketika kita sudah pasrah kepada sekolah, maka harus peecaya. Bapak ibu guru ketika mengingatkan bukan untuk menyalahkan anak, tapi untuk demi kebaikan anak agar menjadi anak yg lebih baik. Jika ingin anak menjadi bermanfaat harus ikhlas, karena yang akan menganggkat Jadi, menjadi orangtua harus tabayun dulu. Pendidikan itu tempat penggembelangan agar menjadi anak pintar dan baik, jadi anak sholeh dan sholehah. Maka, mari barsama - sama prihatin dan saling mengingatkan. Sekolah memberikan media, ayo menjadi orangtua yang nantinya derajatnya diangjkat oleh anak, ketika diakhirat juga menjadi lebih ringan. Bapak ibu guru juga harus berusaha semaksimal mungkin, karena nanti juga akan dipertanggungjawabkan Masalah hasil nanti diserahkan kepada Allah swt. Anak-anak waktumu tinggal beberapa hari saja. Berhasil itu usaha kalian, tidak berhasil kalian. Maka tolong: Harus berusaha, membuka kembali artinya belajarKurangi bermain HP Janji anak anak kepada orang tua: "saya, matur ngirangi dolan, kulo badhe ngirangi dolanan HP, kulo badhe tenanan sinau, mugi mugi hasil maksud" Anak-anak dimanapun harus meminta ridho dari orangtua. Karena sesuatu yg baik harus dipaksakan. Yang biasanya dolan tidak izin, maka harus pamit. Karena doa orangtua melakukan apapun, mau ujian juga pamit. Meminta ridho orangtua. Kunci keberhasilan anak itu : ikhlasJika ada yg belum jelas tabayun
Saptosari- Pada hari Senin tanggal 21 April 2025 di halaman SD Negeri Krambilsawit Saptosari diselenggarakan upacara memperingati perjuangan Raden Ajeng ini menindaklanjuti edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul untuk menyemarakkan Hari Kartini di Tahun 2025. Kegiatan selanjutnya dalam rangka Semarak penampilan seni dan budaya serta ditutup dengan kado silang. Bertugas dalam upacara tersebut :Pembina upacara   Naila Tri Ramaniya (Kelas 5)Pembawa Pancasila : Hanifah Atalie Nafeeza (Kelas 5)Pembaca Salma Khalila Dwi Nur Hanifah (Kelas 5)Pembaca Doa   Herdina Bilfa Syafani (Kelas 5)Dirigen   Luthfia Mar'Atus Sholihah (Kelas 6)Pemimpin pasukan : 1. Alika Putri Nurtya (Kelas
Try Out Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) merupakan salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan menjelang pelaksanaan asesmen guna melatih kemampuan peserta didik dalam memecahkan soal yang akan diujikan sekaligus bagaimana mengoperasikan device yang akan digunakan selama asesmen berlangsung. Dalam hal ini SD Negeri Krambilsawit Saptosari telah melaksanakan kegiatan Try Out Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) Tingkat SD tertib dan lancar. Kegiatan yang diikuti oleh peserta didik kelas enam yang terdiri dari 22 siswa ini diselenggarakan dengan teknis online menggunakan Chromebook dan laptop yang telah disediakan oleh sekolah. Pelaksanaan Try Out ASPD dilakukan selama tiga hari berturut-turut terdiri dari Literasi Membaca, Literasi Numerasi, dan Literasi Sains. Sistem kepengawasan pada try out kali ini adalah silang antar sekolah Saptosari. Dalam pelaksanaan Try Out ASPD di SD Krambilsawit Saptosari mendapat kunjungan dari Pengawas Pembina SD Kapanewon SaptosariBapak Suyana, S Kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk meninjau secara langsung bagaimana pelaksanaan Try Out berlangsung apakah terdapat kendala yang perlu mendapatkan tindak lanjut. Kemudian hasil pengamatan pelaksanaan Try Out ASPD ini nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi bagi guru dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran serta juga dapat menjadi feedback bagi sekolah dan Dinas Pendidikan dalam proses evaluasi perancangan program di masa mendatang
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS tahap II tahun 2024 dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Saptosari di SD Krambilsawit pada imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis). Sedangkan imunisasi Td merupakan imunisasi penyakit infeksi tersebut.Catatan dari pelaksanaan imunisasi tersebut masih ada 4 siswa kelas I yang tidak masuk dikarenakan sedang sakit
Mini Volleyball Tournament (MVT) 2 atau Turnamen Bolavoli Mini yang kedua dilaksanakan di SDN Krambilsawit pada tanggal 30 Oktober dan Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana untuk mencari bibit-bibit atlet di bidang bola voli. Peserta MVT adalah seluruh siswa dalam 14 tim terdiri 8 tim putra dan 6 tim putri. Keempat belas tim tersebut adalah Tim putra1. Pertamina2
Wonosari - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan sosialisasi implementasi pendidikan karakter khas kejogjaan jenjang PAUD, SD dan SMP mmulai tanggal dilaksanakan di Ruang Sasana Krida Wiyata dan Ruang Tut Wuri Handayani Dinas Pendidikan. Untuk SDN Krambilsawit Saptosari mendapat jadwal hari 7 Oktober 2024. Sosialisasi pada hari senin tersebut dibuka oleh Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Bapak Asbani, M tersebut sebagai narasumber Drs. Totok Sudarto, M.Pd. saking Dewan Pendidikan Dikpora DIY dan Bapak Tumijo Kepala SMPN 1 Karangmojo Muhammadiyah, Ponpes, Tamansiswa dan BaratWujud budaya Jogja : tata nilai budaya yang bersumber dari gagasan, aktivitas dan artefak seperti tata karma seni tari, seni karawitan, seni kriya dan seni batikTujuan : membentuk Jalma kang Utama, yakni manusia yang berperilaku utama (sangat baik shopia (kebijaksanaan), Cinta kebijaksanaan ( The Love of Wisdom )Grand Design PKJ 1. Filisofi (core beliefs) Trilogi yakni hamemayu hayuning bawana memahami sangkan paraning dumadi, dan berperilaku manunggaling kawula gusti. 2. Nilai (core values) hamangku, hamengku, hamengkoni, mangasah mingising budi bumi,pamenthanging gendhewa, pamanthenging cipta, (konsentrasi)sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh, golong-gilig (bersatu)3. Paradigma : Karyenak tyasing sesama / Harmonis sesama )4. Etos Kerja : Jiwa Satriya5. Tujuan : Jalma kang Utama6. Sumber : Widya Saka Tunggal (Kasultanan Ngayogyakarta Muhammadiyah, Ponpes, Taman Siswa dan Pendidikan Modern)7. Tata Ruang Kultural : Trigatra (Kraton-Kaprajan, Kampung, Kampus
Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul