Gunungkidul - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia melalui Kantor BPK Perwakilan DIY, menyerahkan dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2018 pada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Dokumen LHP 2018 tersebut diserahkan Ketua BPK Perwakilan DIY, Yusnadewi kepada Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos., Senin, (27/05), siang di Aula BPK RI Perwakilan DIY. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD, Demas Kursiswanto, Sekretaris Daerah, Ir. Drajad Ruswandono, M.T., Kepala Inspektorat Daerah, Drs. Sujarwo, M.Si., Kepala BKAD, Saptoyo,S.Sos, M.Si, Kepala Bappeda, Sri Suhartanta, S.I.P., M.Si., Sekretaris Dewan, Drs. Agus Hartadi,M.Si dan Kepala Bidang IKP Dinas Kominfo, Supriyanto, S.E., M.T.
Kepala BPK RI Perwakilan DIY, Yusnadewi, SE,M.Si,Ak menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Bupati Gunungkidul dan Ketua DPRD beserta jajarannya atas kerjasamanya, sehingga secara bersama-sama berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Sehingga berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2018, termasuk implementasi atas rencana aksi, maka BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari tugas konstitusional BPK, dan sebagai rangkaian akhir dari proses pemeriksaan Pasal 17 UU No. 15 Tahun 2004 mengamanatkan kepada BPK untuk menyerahkan LHP atas Laporan Keuangan tersebut kepada lembaga perwakilan dan pimpinan entitas sesuai dengan tingkat kewenangannya. LHP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah diperiksa BPK diserahkan kepada DPRD dan Bupati/Walikota untuk selanjutnya diajukan sebagai rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban APBD.
Pemerintah Daerah telah menunjukan peningkatan kualitas pertanggungjawabannya yang ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah pemerintah daerah yang mendapatkan Opini WTP.
Dijelaskan bahwa pemeriksaan terhadap laporan keuangan bertujuan untuk memberikan opini tentang kewajaran penyajian laporan keuangan. Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
WTP adalah opini audit yang akan diterbitkan, jika laporan keuangan dianggap memberi informasi yang bebas dari salah saji material. Pemeriksaan keuangan tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya kecurangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan.
"Meskipun demikian, jika pemeriksa menemukan ada penyimpangan atau kecurangan atau pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya yang berdampak kerugian negara, maka hal ini harus diungkap dalam laporan hasil pemeriksaan", tandasnya.
Dalam sambutannya Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos., mengatakan sangat bersyukur bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sesuai dengan opini Badan Pemeriksa Keuangan seluruhnya telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Alhamdulillah ini merupakan hadiah bagi warga masyarakat Gunungkidul bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Guningkidul Ke 188" Badingah berharap semoga pada Tahun yang akan datang, Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dapat mempertahankan opini dari BPK yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2018 telah dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), walaupun ada kekurangan, maka kekurangan tersebut tidak dianggap signifikan terhadap pengambilan keputusan.
Menurut Badingah, penyerahan LHP sangat penting dan merupakan amanat undang-undang. “Alhamdulillah Kabupaten Gunungkidul dalam penyelenggaraan keuangan sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan, dan ini semua tidak terlepas dari ketaatan semua aparatur pemerintah di Kabupaten Gunungkidul di semua tataran ,” ujarnya.
Badingah menyatakan, ke depan Pemkab Gunungkidul terus menjaga komitmen untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangan yang maksimal serta transparan. Dalam waktu sebelum 60 hari rekomendasi BPK atas kekurangan administrasi yang belum terpenuhi akan segera ditindaklanjuti sesuai mekanisme dan regulasi yang berlaku.
SUMBER:
Foto dari Didik Handoko.
Pelaksanaan ujian praktek kelas VI SDN Krambilsawit di mulai tanggal
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS tahap II tahun 2024 dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Saptosari di SD Krambilsawit pada imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis). Sedangkan imunisasi Td merupakan imunisasi penyakit infeksi tersebut.Catatan dari pelaksanaan imunisasi tersebut masih ada 4 siswa kelas I yang tidak masuk dikarenakan sedang sakit
Mini Volleyball Tournament (MVT) 2 atau Turnamen Bolavoli Mini yang kedua dilaksanakan di SDN Krambilsawit pada tanggal 30 Oktober dan Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana untuk mencari bibit-bibit atlet di bidang bola voli. Peserta MVT adalah seluruh siswa dalam 14 tim terdiri 8 tim putra dan 6 tim putri. Keempat belas tim tersebut adalah Tim putra1. Pertamina2
Wonosari - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan sosialisasi implementasi pendidikan karakter khas kejogjaan jenjang PAUD, SD dan SMP mmulai tanggal dilaksanakan di Ruang Sasana Krida Wiyata dan Ruang Tut Wuri Handayani Dinas Pendidikan. Untuk SDN Krambilsawit Saptosari mendapat jadwal hari 7 Oktober 2024. Sosialisasi pada hari senin tersebut dibuka oleh Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Bapak Asbani, M tersebut sebagai narasumber Drs. Totok Sudarto, M.Pd. saking Dewan Pendidikan Dikpora DIY dan Bapak Tumijo Kepala SMPN 1 Karangmojo Muhammadiyah, Ponpes, Tamansiswa dan BaratWujud budaya Jogja : tata nilai budaya yang bersumber dari gagasan, aktivitas dan artefak seperti tata karma seni tari, seni karawitan, seni kriya dan seni batikTujuan : membentuk Jalma kang Utama, yakni manusia yang berperilaku utama (sangat baik shopia (kebijaksanaan), Cinta kebijaksanaan ( The Love of Wisdom )Grand Design PKJ 1. Filisofi (core beliefs) Trilogi yakni hamemayu hayuning bawana memahami sangkan paraning dumadi, dan berperilaku manunggaling kawula gusti. 2. Nilai (core values) hamangku, hamengku, hamengkoni, mangasah mingising budi bumi,pamenthanging gendhewa, pamanthenging cipta, (konsentrasi)sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh, golong-gilig (bersatu)3. Paradigma : Karyenak tyasing sesama / Harmonis sesama )4. Etos Kerja : Jiwa Satriya5. Tujuan : Jalma kang Utama6. Sumber : Widya Saka Tunggal (Kasultanan Ngayogyakarta Muhammadiyah, Ponpes, Taman Siswa dan Pendidikan Modern)7. Tata Ruang Kultural : Trigatra (Kraton-Kaprajan, Kampung, Kampus
Saptosari - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ke-194, SDN Krambilsawit mengajak peserta didiknya mulai kelas 1
Saptosari - Selasa tanggal 1 Oktober 2024 SDN Krambilsawit Saptosari mengadakan upacara dalam rangka Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Upacara bertempat di
A. Simulasi dan SinkronisasiSinkronisasi simulasi AN SD sederajat: 20-22 September 2024Simulasi AN SD sederajat: 23-26 September 2024Pelaksanaan Simulasi 11-13 Oktober 2024Gladi bersih AN SD sederajat tahap I: 14-17 Oktober 2024Sinkronisasi gladi bersih AN SD sederajat tahap 18-20 Oktober 2024Gladi bersih AN SD sederajat tahap II: 21-24 Oktober 2024C. Pelaksanaan ANBKSinkronisasi pelaksanaan AN SD sederajat 25-27 Oktober 2024Pelaksanaan AN SD sederajat tahap I: 28-31 Oktober 2024Pelaksanaan AN Paket A tahap I: 2-3 1-3 November 2024Pelaksanaan AN SD sederajat tahap II: 4-7 November 2024Pelaksanaan AN Paket A tahap II: 9-10
Saptosari - UPT Puskesmas Saptosari telah mengeluarkan surat pemberitahuan terkait pelaksanaan imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Surat pemberitahuan bernomor 400.7.7
Halo #sobatpendidikangunungkidul ini adalah Logo Hari Jadi ke-194 Kabupaten Gunungkidul yang merupakan karya Saudara Blasius Yudhatama dengan mengusung tema
SAPTOSARI- Pada hari Selasa-Rabu, 17-18 September 2024 telah dilaksanakan kegiatan visitasi akreditasi di SD Negeri Krambilsawit Saptosari oleh Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) Bapak Fauzan, S.Pd., M.Pd dan Bapak Dr. Wiji Suparno, M.Phil kegiatan itu hadir pula Pengawas Pembina SD Bapak Suyana, S.Pd., M.Pd. Pada pelaksanaan visitasi akreditasi tersebut, SD Negeri Komite Sekolah dan perwakilan dari Paguyuban Orang Tua murid ( POT) sebagai responden. Dalam sambutannya, Pengawas pembina mengatakan bahwa SD Negeri jumlah siswa yang terhitung banyak dan merupakan salah satu sekolah yang telah memulai kegiatan mulok Batik. Hal tersebut dikarenakan dulu memiliki guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru Batik Dinas Kabupaten Gunungkidul. Meski yag bersangkutan sudah promosi menjadi kepala sekolah terdapat guru lain yang melanjutkan mulok batik tersebut. Pada kesempatan itu Kepala sekolah Ibu Tri Winarsih, S.Pd.SD menyampaikan kegiatan sekolah beberapa tahun terakhir. Beliau juga berharap pelaksanaan kegiatan visitasi berjalan dengan lancar dan sekolah siap menerima masukan dan untuk kemajuan sekolah. Mulai dari pembukaan, wawancara guru, komite, orang tua, peserta didik, pengamatan pembelajaran di kelas, pengisian kuisioner oleh akhir, asesor menyampaikan banyak apresiasi terkait pembangunan karakter anak didik mulai budaya antri dan 5S. Selain itu beliau juga dengan visitasi tersebut sekolah dapat menjaga professionalisme, selalu meningkatkan prestasi serta pelayanan kepada masyarakat. Galeri : https://drive.google.com
Kegiatan Diseminasi Penyadaran Zoonosis dan Pola Pengintegrasian dalam Pembelajaran dan P5 di Kombel "4G SS" dilaksanakan di SDN Ngloro Pemberdayaan GTK untuk penyadaran zoonosisDi dalam Kurmer, sekolah dan guru lebih fleksibel dalam merancang dan mengiplementasikan pembelajaran yang sesuai kebutuhan potensi siswa.Guru bebas memilih metode pembelajaran yang paling efektif dan relevan.Proses belajar yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi KemendikbudristekPermendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum untuk PAUD, ,jenjang Dikdas dan DikmenKep KaBSKAP Kemnedikbudristek Nomor 032/H.Kr/2024 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, jenjang Dikdas, dan Jenjang Dikmen pada Kurmer.Zonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan mekanisme seperti kontak langsung, gigitan atau konsumsi makanan yang terkontaminasi.Zoonosis di Indonesia : Rabies, Anthraks, Flu burung (Aj), LeptospirosisIntegrasi konsep metode : PBL, Pembelajaran Kontekstual, Penggunaan media pembelajaran yang interaktif.Apa itu Zoonosis?Hewan terkadang dapat membawa agen penyebab penyakit yang “zoonosis”Berasal dari bahasa yunani “zoon” (hewan atau makhluk hidup), “noso” (seseorang yang mempelajari penyakit) dan “osis” (penyakit), Agen penyebab parasit, jamur.Darimana Kuman Berasal?Hewan (air liur, darah, urin, lendir, feses atau cairang tubuh lainnya
Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul